Bakso Kirun, Kuah Bening Legendaris yang Tak Pernah Sepi di Malang

Table of Contents


Di tengah persaingan kuliner bakso di Kota Malang, Bakso Kirun tetap menjadi pilihan banyak orang. Rasanya yang lezat membuat warung ini bertahan sejak pertama kali berdiri pada 1995, saat Sairun, sang pemilik, memulai usaha dari jualan keliling.

Nama Bakso Kirun mulai dikenal luas pada 2012 ketika Sairun membuka warung permanen pertamanya di Jalan Ijen. Popularitasnya semakin meluas, hingga rumah keluarga di Simpang Kalpataru juga dijadikan cabang baru.  Selain dua cabang utama, Bakso Kirun juga dipasarkan lewat penjual mitra di Mergan dan Sawojajar, bahkan dikirim dalam bentuk frozen hingga ke Tegal, Jawa Tengah.

“Bakso kami berbeda dari yang lain. Kuahnya bening, pilihan gorengnya banyak, dan semua full daging sapi,” kata Bella, anak sulung Sairun yang kini ikut mengelola usaha.

Dengan pendapatan harian yang bisa mencapai Rp4–5 juta, Bakso Kirun mempekerjakan lima karyawan, termasuk penjual keliling. Namun, persaingan tetap jadi tantangan. “Sekarang banyak bakso model baru, bahkan ada yang prasmanan, jadi tantangannya ya makin besar,” ujar Bella.

Selain berjualan langsung, Bakso Kirun juga tersedia melalui layanan pesan antar online di beberapa platform, khusus cabang Simpang Kalpataru saja. Namun, Bella mengakui promosi di media sosial masih terbatas dan berharap usaha keluarganya bisa lebih dikenal luas.

“Harapan kami, meskipun saingannya banyak, semoga Bakso Kirun tetap menjadi pilihan masyarakat Malang,” pungkasnya. (Regita Rahma Cahyani)

Posting Komentar